Website ini adalah milik saya, Shrie Amriza. Web ini saya buat untuk berbagi review untuk buku yang sudah saya baca. Semoga bermanfaat bagi kamu yang kebetulan sedang mencari review :-)
Thursday, January 26, 2006
[Book] Samurai (Kastel Awan Burung Gereja)
Pengetahuan bisa menghambat. Ketidak tahuan justru membebaskan. Tahu kapan untuk tahu dan kapan untuk tak tahu, sama pentingnya dengan pedang yang tajam (Suzume-no-Kumo/1434)
Apakah kemampuan mengetahui masa depan bisa menguntungkan, atau justru akan membawa malapetaka? Mampukah kelebihan itu melahirkan seorang samurai sejati, yang tabu untuk mengeluh ketika mengalami siksaan fisik paling hebat sekalipun, yang rela menjunjung tinggi kehormatan dan kesetiaan, namun tetap dianggap wajar untuk menangis tersedu-sedu disaat merasakan keharuan dan kebahagian.
Samurai “Kastel Awan Burung Gereja” adalah buku karangan Takashi Matsuoka yang menceritakan tentang kisah pergolakan zaman, masuknya dunia barat ke timur, berbenturnya norma budaya, agama, dogma, kehormatan dan kemanusiaan. Kisah yang dikemas sangat menarik oleh Takashi Matsuoka, ada air mata, tawa dan cinta didalamnya.
Buku ini menceritakan kisah hidup Daimyo Akaoka, Genji okumichi ia adalah satu-satunya pewaris klan Okumichi, klan yang mempunyai kemampuan melihat masa depan dan terkenal dengan kemampuan samurainya yang hebat dalam bertempur. Karena terlahir sebagai okumichi Genji pun mempunyai kemampuan melihat masa depan, dan karena kemampuannya ia berani mengambil resiko untuk bersahabat dengan misionaris asing yang saat itu masuk ke Jepang, Genji menjadi tuan rumah yang baik bagi ke 3 misionaris ini. Tentu saja keputusan Genji ini sangat membahayakan masa depan klan Okumichi. Apalagi Kepala kepolisian Shogun menaruh dendam terhadap klan Okumichi, penghianatan, pembantaian dan intrik tidak dapat di hindari lagi.
Genji tetap dengan keputusannya, karena ia yakin dengan ramalan masa depan yang ia lihat. Tetapi apa yang ia harapkan tidaklah semulus dengan apa yang ia hadapi, karena iya sedang berlombah dengan pergolakan zaman yang sedang terjadi, ia juga sedang mengahadapi pengianatan yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya.
Alur cerita buku ini sangat dinamis, butuh konsentrasi ekstra bila ingin memahami alur ceritanya dan jangan terburu-buru membaca samurai versi Takashi ini karena anda akan kehilangan gregetnya. Dibuku ini penulis mengajak kita berimajinasi dengan menyelami perpaduan unik kemanusiaan dan keanggunan kuno khas Jepang disamping itu juga kita diajak merenungi makna kehidupan dan kematian. Karya klasik yang tak lekang oleh zaman. Selain buku ini Takashi Masuoka juga telah menyelesaikan sekuel Samurai yang berjudul “Jembatan Musim Gugur”, saya yakin anda tidak akan sabar membaca sekuelnya setelah selesai membaca buku ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment